Setelah menyelesaikan race MotoGP ke 4 musim ini di sirkuit Le Mans, terlihat tunggangan Pedroza dan Marquez begitu superior dibandingkan Yamaha dan Ducati. Bahkan beberapa kali sesi kualifikasi RC213V bias meninggalkan YZR M1 sengan selisih hampir 1 detik.
Salah satu factor yang mendukung keunggulan RC213V ini adalah konfigurasi mesinnya yang menganut konfigurasi V 90 derajat. Hal itu terungkap di majalah otomotif Spanyol “Solo Moto”oleh jurnasil dan fotografer asal Inggris Neil Spalding.
Mesin dengan konfigurasi V 90 derajat ini disebut sebagai mesin yang menghasilkan tenaga terbesar. Hal ini dikarenakan karena mesin V90 tidak membutukan balance shaft atau seringkali disebut balancer shaft seperti motor competitor.
Menurut David Emmet seorang pemerhati MotoGP, untuk menggerakan balance shaft ini membutuhkan 1-2% tenaga mesin pada rpm tinggi. Balance shaft berupa as dengan dilengkapi massa eksentrik yang biasa disebut bandul. Bentuknya seperti crankshaft atau lebih tepat crankweb dengan ukuran dan masa yang lebih kecil. Dengan adanya massa eksentrik maka ketika berputar maka akan menimbulkan getaran. Arah dan sudut getaran balancer ini diatur sedemikian hinngga mereduksi getaran akibat gerakan dan massa eksentrik dari crankshaft, connecting rod dan piston.
Karena balancer shaft ini memiliki massa tentu memiliki kerugian mekanis. Pada rpm tinggi maka besar pula energy yang terserap oleh balancer shaft yang bias mengurangi tenaga mesin sampai 2%.
Pada mesin RC213V memungkinkan untuk tidak menggunakan balancer shaft karena primary balance dan secondary balance bias diatur dengan lebih baik sehingga bisa dikatakan mesin RC213V ini memiliki effisiensi mekanis dan potensial meraih 2% tenaga yang lebih tinggi.
Faktor lain yang membuat mesin RC213V ini bertenaga lebih tinggi adalah konfigurasi ini mereduksi gesekan akibat gaya normal dari piston yang timbul terhadap liner. Sebab dengan sudut 90 derajat maka gaya normal di blok depan akan melawan gaya normal dari blok belakang.
Ini hanya salah satu factor yang membuat RC213V terlihat superior di 4 race awal MotoGP 2013, karena masih banyak factor lain yang ikut menentukan seperti gearbox, sasis, suspensi, pemilihan ban dan masih banyak termasuk factor pembalapnya.
Jangan kaget kalau tim lain harus pontang panting dan jatuh bangun untuk mengejar ketertinggalannya dari mas Pedroza dan bro Marquez.
Salah satu factor yang mendukung keunggulan RC213V ini adalah konfigurasi mesinnya yang menganut konfigurasi V 90 derajat. Hal itu terungkap di majalah otomotif Spanyol “Solo Moto”oleh jurnasil dan fotografer asal Inggris Neil Spalding.
Menurut David Emmet seorang pemerhati MotoGP, untuk menggerakan balance shaft ini membutuhkan 1-2% tenaga mesin pada rpm tinggi. Balance shaft berupa as dengan dilengkapi massa eksentrik yang biasa disebut bandul. Bentuknya seperti crankshaft atau lebih tepat crankweb dengan ukuran dan masa yang lebih kecil. Dengan adanya massa eksentrik maka ketika berputar maka akan menimbulkan getaran. Arah dan sudut getaran balancer ini diatur sedemikian hinngga mereduksi getaran akibat gerakan dan massa eksentrik dari crankshaft, connecting rod dan piston.
Karena balancer shaft ini memiliki massa tentu memiliki kerugian mekanis. Pada rpm tinggi maka besar pula energy yang terserap oleh balancer shaft yang bias mengurangi tenaga mesin sampai 2%.
Pada mesin RC213V memungkinkan untuk tidak menggunakan balancer shaft karena primary balance dan secondary balance bias diatur dengan lebih baik sehingga bisa dikatakan mesin RC213V ini memiliki effisiensi mekanis dan potensial meraih 2% tenaga yang lebih tinggi.
Faktor lain yang membuat mesin RC213V ini bertenaga lebih tinggi adalah konfigurasi ini mereduksi gesekan akibat gaya normal dari piston yang timbul terhadap liner. Sebab dengan sudut 90 derajat maka gaya normal di blok depan akan melawan gaya normal dari blok belakang.
Ini hanya salah satu factor yang membuat RC213V terlihat superior di 4 race awal MotoGP 2013, karena masih banyak factor lain yang ikut menentukan seperti gearbox, sasis, suspensi, pemilihan ban dan masih banyak termasuk factor pembalapnya.
Jangan kaget kalau tim lain harus pontang panting dan jatuh bangun untuk mengejar ketertinggalannya dari mas Pedroza dan bro Marquez.
No comments:
Post a Comment