Bagi pemilik kendaraan yang menggunakan system injeksi tentu sudah familiar dengan istilah Piggyback. Tapi tahukah anda apa itu Piggyback dan apa cara kerja dan fungsinya? Atau mungkin Piggyback ini semacam makanan yang mengandung babi? Hihihihihihihi….
Menurut mbah Google, Piggyback artinya “dukung-dukungan”. Sesuai namanya, Piggyback mendukung kerja electronic control unit (ECU) yang berfungsi sebagai pusat kontrol mulai dari pengapian (dengan fungsi mirip CDI) sekaligus mengatur semprotan injeksi bahan bakar. Sederhananya adalah sebuah device atau alat yang mampu untuk memanipulasi data dari sensor elektronik yang terhubung dengan computer ECU. Lalu bagaimana cara kerjanya? Piggyback ini menipu ECU agar mau menambah jumlah semprotan bahan bakar. Kira-kira fungsinya sama seperti mengganti spuyer, kebutuhan gas bahan bakar yang lebih besar bisa dipenuhi. Bahkan pada beberapa merek tertentu juga bisa digunakan untuk mengatur ulang timing pengapian.
Ada 3 jenis piggyback, yaitu:
Setidaknya ada 6 merek yang beredar saat ini di Indonesia:
1. Power Commander V (PC V)
2. Dynojet Digital Fuel Controller (DFC)
4. EZ Ecu.
Ada 2 jenis yaitu EZ FI untuk remapping bahan bakar dan EZ TI untuk mengubah mapping pengapian, limiter bisa dinaikan. EZ FI dijual Rp 3,6 juta dan EZ TI dilepas Rp 2,9 juta.
5. Bazzaz FI MX.
Piggyback ini dilengkapi dengan perangkat autotune seperti PC V . Harga jual sekitar Rp 3,6 juta, sedang autotune sekitar Rp 2,5 juta.
6. Speedspark
Piggyback ini bisa mengatur fuel sekaligus pengapian dalam satu modul. Harga Rp 1,75 juta dan bisa dipasang ke Yamaha V-Ixion juga
Umumnya semua piggyback ini sudah dijual lengkap dengan kabel instalasi dan software untuk melakukan settingan yang harus dibuka lewat PC atau laptop. Jadi jika motor kita sudah mulai di-upgrade sebaiknya dimulai dari Piggyback.
Ada 3 jenis piggyback, yaitu:
- Piggyback yang bisa mengatur ulang pemetaan (mapping) injeksi bahan bakar (injection/ fuel control), seperti Juice Box, Power Commander, Apexi NEO Fuel Controller, etc. Piggyback seperti ini sering disebut juga dengan Programmable Fuel Controller.
- Piggyback yang bisa mengatur ulang pemetaan (mapping) waktu pengapian (ignition control), seperti MSD Ignition Timing Control, dll. Piggyback seperti ini sering disebut juga dengan Programmable Ignition Timing Controller.
- Piggyback yang bisa mengatur ulang pemetaan (mapping) waktu pengapian (ignition control) dan sekaligus injeksi bahan bakar (injection/ fuel control), seperti Dastek Unichip, Haltech Interceptor, dll.
Stand alone engine management system sering juga dinamai sebagai programmable ECU, dimana fungsinya adalah menggantikan ECU atau computer motor yang dapat diprogram sesuai dengan kondisi mesin dan kehendak tunernya.
Banyak hal yang bisa diprogram oleh sebuah stand alone ini, diantaranya adalah: ignition timing (waktu pengapian), injection timing (waktu injeksi bbm), pengaturan RPM limit, pengaturan waktu penyalaan kipas radiator, intercooler water spray controller, NOS controller, dll. Merek yang banyak beredar di pasaran umum antara lain adalah Haltech Platinum, Motec M800, dll.
Untuk speed lovers dan tukang oprek mesin, memiliki Piggyback adalah keharusan. Karena di saat ganti knalpot free flow sudah harus menambah debit bahan bakar, belum lagi oprek bagian yang lain seperti open filter, porting polish, ganti noken as atau kem atau klep dan seterunya. Semua memerlukan tambahan suplai bahan bakar lebih banyak dan atur ulang pengapian dan untuk menghilangkan efek nembak saat deselerasi dan juga bila tidak dipasang Piggyback maka AFR (air to fuel ratio) jadi kering yang kemudian membuat mesin overheat. Jika di mesin karbu masih bisa mengganti main jet dan pilot jet, maka di mesin injeksi maka tugasnya diambil alih oleh Piggyback untuk remaping pengapian dan suplai bahan bakar. Kalau setting bensin dan pengapiannya tepat mesin nggak cuma awet, tapi power dan torsi otomatis juga meningkat dengan drastis! Motor pun bisa berlari lebih kencang apalagi jika ditambahin penggantian final ratio yang lebih enteng!
1. Power Commander V (PC V)
PC V untuk Honda CBR 250R sekitar Rp 3,5 juta dan untuk Kawasaki ZX-6R dijual Rp 4,5 juta
Harga dikisaran Rp 2,5 juta
3. Juice Box.
Rp 3,6 juta, dan tersedia untuk Kawasaki KLX 250S, Dtracker 250, Honda CBR 250R
Piggyback keluaran Two Brothers Racing dari Amerikadilengkapi dengan kemampuan menyimpan 10 mapping semprotan bahan bakar yang berbeda yang juga bisa di-adjust lagi secara manual. Ada semacam tombol untuk menggeser mapping sesuai putaran mesin. Di putaran rendah, tengah atau atas,4. EZ Ecu.
5. Bazzaz FI MX.
6. Speedspark
Piggyback ini bisa mengatur fuel sekaligus pengapian dalam satu modul. Harga Rp 1,75 juta dan bisa dipasang ke Yamaha V-Ixion juga
Umumnya semua piggyback ini sudah dijual lengkap dengan kabel instalasi dan software untuk melakukan settingan yang harus dibuka lewat PC atau laptop. Jadi jika motor kita sudah mulai di-upgrade sebaiknya dimulai dari Piggyback.