Friday 19 October 2012

TOURING DENPASAR - MEDAN 2012 

Hari ke-4
No activity, just wait n see bro Wanto kerja di Performa Motoshop. Sempat tidur siang ( indahnya hidup ini), bangun-bangun ternyata Babeh (preman pasar Pesing) dan bro Dena sudah standby di bengkel. Lumayan lama bercanda dengan mereka sebelum bro
Dena pamit pulang karena ditelp istrinya.
Makam malam di Paregu Kebon Jeruk setelah sulit menentukan mau mkn dimana. Om Leo sampai harus berdiskursi dulu dengan om Iwan dan om Agus. Kita sih manut aja, apalagi Wanto. Kan baru pertama nginjak ibukota.
Di Paregu ngobrol ngalor ngidul seperti sudah berteman lama dan lama gak jumpa, padahsl baru pertama kali bertemu dengan om Agus dan om Iwan. "Brotherhood more than family
".


Hari ke-5

 Bangun pagi n langsung siap-siap karena ternyata tuan rumah (om Leo) sudah nungguin n mau nganter ke Daan Mogot dengan Wanto. Kondisi sangat fit karena seharian bisa istirahat total. Perut diganjal roti yang dibeli di Bekasi 2 hari lalu, lumayanlah plus air putih.
Setelah ngisi bensin n say thanks and goodbye buat om Leo n Wanto serta sedikit isak tangis om Leo, si KT memulai perjalanan Jakarta Medan sekira jam 07.00. Jalan dari Tangerang sampai Cilegon tidak bisa full speed karena padatnya lalu lintas plus pasar tumpah n jalan rusak, cucok sudah. Sampai di Merak jam 10.00 dengan rasa was2 sehubungan dengan berita tv antrian yg luar biasa, ternyata si KT langsung naik ke ferry gak pake ngantri. Mana macetnya? Jam 10.00-12.30 waktu tempuh Merak Bakauheni tanpa ombak, mantappp...


 
Pas turun dari ferry, kawan Blanksack kasih kabar hati-hati di jalan lintas timur. Khususnya jalur Way Jepara-Sukadana dimana ini adalah daerah khusus begal, harus ektra hati-hati n waspada. Si KT diajak lari kencang sampai red line rpm, kondisi jalan bagus walau di beberapa titik ada perbaikan jalan. Hanya saja si KT agak brebet kalau narik gas tidak diurut, dan lumayan berbahaya kalau mau lewatin bus atau truk. Kayaknya main jet kebesaran, demikian informasi dari om Leo. Setelah makan siang di Sukadana, si KT melanjutkan perjalanan tanpa mengetahui akan istirahat dimana. Pokoknya gas poll !! Saking terkenal sebagai daerah begal, pas masuk Way Jepara disambut spanduk "Jangan takut, Way Jepara aman". Memasuki perbatasan Sumatera Selatan sekitar jam 3 sore, yang langsung rehat sejenak di Indomaret sambil nanya informasi jarak ke Palembang yang ternyata 6 jam jika menggunakan mobil.


 Waduh, mau tidur dimana nih. Keputusannya hajar terus sampai dapat hotel terdekat larena hari semakin sore, paling jelek di Teluk Gelam. Sampai matahari terbenam masih belum masuk Teluk Gelam dan pas nyampe Teluk Gelam rasanya nanggung bangat karena Kayu Agung ternyata hanya berjarak 15km. Keputusan saat itu istirahat di Kayu Agung karena Kayu Agung lebih besar dari Teluk Gelam, pasti banyak pilihan hotel.
Kendala utama si KT jalan malam adalah headlamp yang nyalanya hanya seperti lampu 5 watt. Jadi galian jalan dan lubang terpaksa dihajar aja sampai masuk ke kota Kayu Agung. Setelah nanya di Indomaret sekalian rehat seri 2 ditunjuklah hotel terbaik di Kayu Agung buat istirahat. Lumayan ada air panas buat rileks sebelum tidur dengan pulas. Tidak lupa memberi laporan kondisi terakhir ke anak istri dan om Leo di Jakarta.

No comments:

Post a Comment